Apa kabar sobat semua, kali ini saya akan memposting
sebuah tugas bahasa indonesia khususnya mengenai anekdot. Pasti sudah tahu anekdotkan??. kalo gitu nggak usah panjang lebar berikut ada 2 contoh anekdot yang berjudul " LIBERALISME" dan "Bikin
Undang Undang". Semoga postingan
ini bisa membantu semua pihak yang membutuhkan :D
Liberalisme
Saat sedang panas-panasnya suhu politik menjelang pemilu 2009 lalu,
dimana partai politik peserta pemilu saling menjatuhkan lawannya untuk
memperoleh dukungan massa, isu mengenai LIBERALISME menjadi salah satu trending
topics dimasyarakat.
Pembahasan mengenai LIBERALISME ini, menghiasi hampir seluruh media cetak, elektronik maupun televisi nasional. Banyak nara sumber yang dimintai pendapatnya, termasuk para PAKAR, AKADEMISI, AKTIVIS, POLITIKUS dll. Terjadi pendapat yang PRO maupun KONTRA, bahkan definisi LIBERALISME itu sendiri menjadi perdebatan yang tidak ada habisnya dan membingungkan masyarakat.
Ditengah kebingungan ini, anak perempuan seorang politisi senayan yang sangat terkenal, menanyakan kepada ayahnya apa arti sebenarnya dari Liberalisme itu sendiri.
Anak : Ayah, apakah LIBERALISME itu?
Ayah : Anakku, saya jelaskan seperti ini, Ayahmu adalah pencari nafkah keluarga ini, maka kita sebut itu KAPITALISME. Ibumu sebagai pengatur keuangan keluarga, kita sebut PEMERINTAH. Kita ada disini untuk mengurus kebutuhanmu, maka kita menyebut kamu RAKYAT. Pengasuhmu, kita pertimbangkan sebagai KELAS PEKERJA. Dan adikmu yang masih bayi, kita sebut saja MASA DEPAN. Sekarang, pikirkan itu dan lihatlah jika itu masuk akal.
Jadi, sang anak pergi ke tempat tidur sambil berpikir tentang apa yang dikatakan ayahnya sampai tanpa sadar sang anak tertidur pulas.
Saat tengah malam, ia terbangun mendengar sang adik menangis maka ia bangun untuk memeriksanya. Ia mendapati pampers sang adik telah penuh dengan kotoran. Kemudian sang anak pergi ke kamar orangtuanya dan melihat ibunya tertidur pulas. Tidak ingin membanggunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pengasuhnya. Didapati pintunya terkunci. Lalu ia mengintip dari lubang kunci dan melihat ayahnya diatas ranjang bersama pengasuhnya. Sang anak menyerah dan kembali tidur.
Keesokan paginya, sang anak berkata pada ayahnya.
Anak : Ayah, sekarang saya pikir saya mengerti konsep tentang liberalisme itu.
Ayah : Anak pintar, ceritakan pada ayah dengan kata-katamu sendiri apa yang kamu mengerti tentang Liberalisme itu.
Anak : Well, Liberalisme adalah saat kapitalisme MENIDURI kelas pekerja, sedangkan pemerintah TERTIDUR PULAS, rakyat TERABAIKAN dan masa depan DALAM BAHAYA BESAR.
Ayah : ???
Pembahasan mengenai LIBERALISME ini, menghiasi hampir seluruh media cetak, elektronik maupun televisi nasional. Banyak nara sumber yang dimintai pendapatnya, termasuk para PAKAR, AKADEMISI, AKTIVIS, POLITIKUS dll. Terjadi pendapat yang PRO maupun KONTRA, bahkan definisi LIBERALISME itu sendiri menjadi perdebatan yang tidak ada habisnya dan membingungkan masyarakat.
Ditengah kebingungan ini, anak perempuan seorang politisi senayan yang sangat terkenal, menanyakan kepada ayahnya apa arti sebenarnya dari Liberalisme itu sendiri.
Anak : Ayah, apakah LIBERALISME itu?
Ayah : Anakku, saya jelaskan seperti ini, Ayahmu adalah pencari nafkah keluarga ini, maka kita sebut itu KAPITALISME. Ibumu sebagai pengatur keuangan keluarga, kita sebut PEMERINTAH. Kita ada disini untuk mengurus kebutuhanmu, maka kita menyebut kamu RAKYAT. Pengasuhmu, kita pertimbangkan sebagai KELAS PEKERJA. Dan adikmu yang masih bayi, kita sebut saja MASA DEPAN. Sekarang, pikirkan itu dan lihatlah jika itu masuk akal.
Jadi, sang anak pergi ke tempat tidur sambil berpikir tentang apa yang dikatakan ayahnya sampai tanpa sadar sang anak tertidur pulas.
Saat tengah malam, ia terbangun mendengar sang adik menangis maka ia bangun untuk memeriksanya. Ia mendapati pampers sang adik telah penuh dengan kotoran. Kemudian sang anak pergi ke kamar orangtuanya dan melihat ibunya tertidur pulas. Tidak ingin membanggunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pengasuhnya. Didapati pintunya terkunci. Lalu ia mengintip dari lubang kunci dan melihat ayahnya diatas ranjang bersama pengasuhnya. Sang anak menyerah dan kembali tidur.
Keesokan paginya, sang anak berkata pada ayahnya.
Anak : Ayah, sekarang saya pikir saya mengerti konsep tentang liberalisme itu.
Ayah : Anak pintar, ceritakan pada ayah dengan kata-katamu sendiri apa yang kamu mengerti tentang Liberalisme itu.
Anak : Well, Liberalisme adalah saat kapitalisme MENIDURI kelas pekerja, sedangkan pemerintah TERTIDUR PULAS, rakyat TERABAIKAN dan masa depan DALAM BAHAYA BESAR.
Ayah : ???
Bikin
Undang Undang
Dodi datang
bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.
Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu
Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan
melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.
Dodi : Lampu merah,
mengapa engkau melaju terus?!
Allan : Alah…, tenang
aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..
Dodi : Bagaimana bisa?!,
bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!
Allan : (Meminggirkan
mobilnya)
Dodi : Mengapa
meminggir?!
Allan : Mau menjawab
pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.
Dodi : Mengapa harus
meminggir?!
Allan : (Mobil
dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu
dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil
menancapkan gas…
Dodi : Oh…!!!
Setelah kejadian
tersebut Allan dan Dodi melanjutkan perjalanan untuk mencari sarapan.